Prodi Sastra Inggris Ikuti Short Course on Islamic History and Civilization bersama UIN Sunan Kalijaga dan UKM Malaysia

Dalam rangka program Student Mobility, Prodi Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya menghadiri Short Course on Islamic History and Civilization bekerjasama dengan UIN Sunan Kalijaga dan Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM). Acara diskusi tersebut dilaksanakan di Ruang Teatrikal lantai 1 Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada Selasa, 28 Januari 2025. Acara diskusi ini bertujuan untuk mempererat hubungan internasional dan memperluas wawasan mahasiswa tentang sejarah dan peradaban Islam di Indonesia dan Malaysia.

Perwakilan dari Prodi Sastra Inggris adalah Ketua Prodi Dr. Ulyati Retno Sari, S.S., M.Hum., Sekertaris Prodi, Dr. Dwi Margo Yuwono, M.Hum., dan wakil mahasiswa magang Sastra Inggris, Putra Ramadhan dan Siti Humairo, serta wakil kepengurusan dan anggota Himpunan Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris (HMPSSI) 2025. Acara dimulai pukul 09.00 WIB, dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia, Indonesia Raya, dan lagu Kebangsaan Malaysia, Negaraku. Acara dilanjutkan dengan sambutan Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, Prof. Dr. Nurdin, S.Ag., S.S., M.A. Beliau menjelaskan bahwa pertemuan ini bertujuan sebagai momentum untuk mengembangkan kerjasama dalam bidang akademik di antara kedua universitas pada masa mendatang baik secara offline maupun online.

Setelah itu, acara dilanjutkan dengan sesi presentasi yang disampaikan oleh 14 mahasiswa Universiti Kebangsaan Malaysia (UKM) yang dipandu oleh salah satu mahasiswa prodi SKI UIN Sunan Kalijaga. Pembahasan yang diangkat adalah peran dan perjuangan K.H Ahmad Dahlan dan Muhammadiyah dalam sejarah peradaban Islam. Topik-topik yang dibahas memberikan wawasan luas bagi para peserta sehingga terbuka pemikiran terkait perkembangan peradaban Islam selanjutnya.

Pembahasan menarik tersebut membuat para mahasiswa UIN Sunan Kalijaga antusias. Antusiasme itu terlihat dari pertanyaan-pertanyaan dan tanggapan seputar pembahasan seperti bagaimana pemikiran K.H Ahmad Dahlan dapat diterima dalam masyarakat konservatif, pengaruh ajaran Muhammadiyah di Malaysia, dan integrasi antara ilmu agama dan Ilmu pengetahuan. Acara diskusi ini ditutup dengan kesimpulan yang disampaikan oleh MC dan sesi foto bersama. (Humairo)