Prodi Sastra Inggris UIN SuKa Hadiri Seminar Internasional: Islam dan Multikulturalisme di Rusia
Para narasumber kegiatan Seminar Internasional di Fakultas Adab dan Ilmu Budaya.
Prodi Sastra Inggris kembali berpartisipasi dalam kegiatan seminar Internasional yang diselenggarakan oleh Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga bertajuk “Islam and Multiculturalism in Russia” pada Selasa, 29 April 2025. Bertempat di Ruang Teatrikal lantai satu fakultas tersebut, acara ini menghadirkan para akademisi dari Novosibirsk State Pedagogical University (NSPU), Rusia, serta civitas akademika UIN Sunan Kalijaga. Kegiatan ini menjadi ajang berbagi wawasan mengenai keberagaman budaya dan kehidupan Islam di Rusia.
Seminar ini menghadirkan tiga pembicara utama, yakni Prof. Dr. Muhammad Wildan, M.A. dari UIN Sunan Kalijaga, serta dua tamu dari Rusia, Prof. Kostina Alekseevna Ekaterina, Ph.D. dan Prof. Mussaev Salavat Gadzhievich. Keduanya merupakan akademisi dari NSPU yang datang dengan semangat kolaboratif dalam menjembatani pemahaman lintas budaya dan agama. Acara ini dihadiri oleh Kaprodi Sastra Inggris, Dr. Ulyati Retno Sari, S.S., M.Hum., Sekretaris Prodi, Dr. Dwi Margo Yuwono, M.Hum., jajaran dosen dan beberapa mahasiswa Sastra Inggris, serta mahasiswa internasional asal Libya, yang turut memeriahkan suasana diskusi.
Sebagai pembuka, Prof. Wildan menyampaikan materi pengantar mengenai hubungan antara Islam dan masyarakat Rusia, serta bagaimana kehidupan beragama dijalankan di negara yang berpaham sekuler tersebut. Ia menekankan bahwa Rusia memiliki sejarah panjang interaksi dengan komunitas Muslim, dan dalam banyak hal, menunjukkan pendekatan yang berbeda dibandingkan negara-negara Barat dalam menyikapi Islam.
Dalam sesi utama, Prof. Ekaterina dan Prof. Salavat membagikan pengalaman mereka mengenai kehidupan beragama dan keragaman di Rusia. Mereka menjelaskan bahwa di Rusia, agama adalah urusan pribadi yang tidak dicampurkan dalam sistem pendidikan maupun institusi negara. Meski begitu, penghormatan terhadap semua agama sangat dijunjung tinggi. Tidak ada diskriminasi terhadap Muslim, bahkan mahasiswa dari berbagai negara Islam diterima dan dihormati dengan baik di lingkungan masyarakat Rusia.
Salah satu poin menarik dalam seminar ini adalah relasi profesional antara Prof. Ekaterina, yang beragama Kristen, dan Prof. Salavat, yang beragama Islam. Mereka telah lama bekerja bersama dan menjadikan perbedaan agama bukan sebagai hambatan, melainkan kekuatan dalam kerja sama. Kisah keduanya menjadi contoh nyata bagaimana nilai-nilai multikulturalisme diterapkan secara nyata di Rusia.
Isu politik juga turut disinggung dalam diskusi. Para pembicara menyoroti bahwa sebagai negara sekuler, Rusia memiliki batasan ketat terhadap pembicaraan politik, terutama yang dianggap mengancam kestabilan. Politik adalah isu yang sensitif dan bisa membawa risiko bila disampaikan secara terbuka. Hal ini berbeda dengan Indonesia, di mana kebebasan berpendapat dan berbicara lebih dijamin, termasuk dalam ranah politik dan keagamaan.
Selain menjadi wadah berbagi pemikiran, seminar ini juga bertujuan membuka jalan kerja sama lebih lanjut antara UIN Sunan Kalijaga dan NSPU Rusia, melalui pembahasan rencana penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU). Kerja sama ini diharapkan dapat mencakup pertukaran mahasiswa dan dosen, riset bersama, serta kolaborasi akademik lainnya yang menguntungkan kedua belah pihak.
Acara berlangsung dengan lancar, penuh antusiasme, dan interaksi aktif dari audiens. Mahasiswa dan dosen yang hadir secara aktif mengajukan pertanyaan dan berdialog langsung dengan para pembicara. Hal ini menunjukkan tingginya minat terhadap isu multikulturalisme dan kehidupan Islam di negara-negara non-Muslim, serta menegaskan pentingnya forum-forum akademik semacam ini dalam memperkuat toleransi dan pemahaman global. (ALW/AMP)