SUMBANGSIH LINGUISTIK DALAM DUNIA MEDIS

Pada hari Selasa, 2 Oktober 2018 pukul 08.00-11.00 WIB telah dilaksanakan kuliah umum oleh Dr. Luita Aribowo, S.S, M.A yang merupakan dosen dari Universitas Airlangga, Surabaya dengan tema ‘’Kemampuan Berbahasa dan Stroke : Neurolinguistik’’. Acara ini bertempat di gedung Prof. RHA Soenarjo SH (Lantai 1 Convention Hall UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta).
Acara diawali dengan sambutan Dr. Ubaidillah M.Hum, selaku Ketua Prodi Sastra Inggris, dilanjutkan dengan sambutan dari Dr Maharsi M.Hum selaku Wakil Dekan bidang akademik Fakultas Adab dan Ilmu Budaya. Sebelum penyampaian materi, Bapak Bambang Hariyanto, S.S, M.A selaku moderator memperkenalkan Bapak Dr. Luita Aribowo , S.S, M.A sebagai pembicara pada kegiatan kuliah umum kali ini.
Bapak Dr. Luita Aribowo, S.S, M.A memperoleh gelar Sarjana Sastra Indonesia dari Universitas Airlangga, Surabaya pada tahun 1995. Ia juga memperoleh gelar Master dan Doktor dari program studi Linguistik di Universitas Gadjah Mada pada tahun 2008 dan 2016, dengan karya ilmiah seputar bahasa penderita stroke.
Acara kuliah umum ini dihadiri oleh 200 peserta dari mahasiswa program studi Sastra Inggris angkatan 2015, 2016, 2017, 2018 beserta para civitas akademika Fakultas Adab dan Ilmu Budaya.
Pada kuliah umum ini, Dr. Luita Aribowo, S.S, M.A memaparkan tentang gangguan kemampuan berbahasa yang disebabkan oleh stroke (gangguan pembuluh darah otak atau cedera kepala yang menyebabkan cedera otak). Istilah dari gangguan berbahasa ini disebut dengan Afasia. Penelitian Afasia ini bertujuan untuk pengembangan teori-teori linguistik atau pengujian sebuah teori tertentu.
Dr. Luita Aribowo, S.S, yang juga merupakan seorang terapis bahasa pada sebuah lembaga di Surabaya, menuturkan bahwa kemampuan kognitif seorang mempengaruhi kemampuan berbahasanya, baik penderita stroke atau speech delay pada anak-anak. Hal ini dapat teratasi jika syaraf di otak berfungsi dengan baik.
Acara diakhiri dengan sesi tanya jawab bersama para mahasiswa dan dlosen. Semua penanya sangat antusias bertanya karena materi yang disajikan terkait langsung dengan problem kemampuan bahasa yang sering ditemukan dalam kehidupan sehari-hari.