Bi-Weekly Forum#17 Kuliah Umum Program Studi Sastra Inggris

Yogyakarta, 1 Oktober 2021 – Prodi Sastra Inggris Fakultas Adab dan Ilmu Budaya menyelenggarakan kuliah umum dalam Bi-Weekly Forum #17 Kuliah Umum Program Studi Sastra Inggris.

Acara kali ini menghadirkan Wahyudi Akmaliah. M. A. dan Muh. Arif Rokhman. Ph. D. sebagai narasumber. Wahyudi Akmaliyah M. A adalah peneliti di LIPI (BRIN) dan mahasiswa PhD di National University of Singapore, dan Muh Arif Rokhman dari Universitas Gadjah Mada serta Indonesian Education and Cultural Attachment at London. Kuliah umum kali ini berjalan dengan lancar serta diisi oleh sesi tanya jawab yang menarik dipandu oleh Harsiwi Fajarsari. M. A. selaku moderator.

Mengawali acara, Ketua Program Studi Sasta Inggris, Ulyati Retno Sari, M.Hum menyampaikan sambutannya. Beliau mengucapkan terima kasih kepada para komite, seluruh dosen Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, serta para partisipan dalam kuliah umum. Dr. Muhammad Wildan, M.A. (Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya) juga memberikan sambutannya dan berharap semoga forum kuliah umum ini bisa memberikan wawasan yang luas bagi mahasiswa khususnya Sastra Inggris.

Kuliah umum ini dimulai dengan presentasi dari Wahyudi Akmaliyah, M. A. Beliau menyampaikan materi tentang Meriset dan Menulis Mengenai Islam dan Budaya Pop; bahwa ada irisan antara Islam dan budaya pop, contohnya adalah memanfaatkan platform digital untuk berdakwah.

Selanjutnya, Muh Arif Rokhman Ph.D menyampaikan materinya dengan tema Kritik Sastra dari Barat ke Islam. Beliau menyampaikan bahwa kritik sastra Islam dapat dilihat dengan dua cara: pertama dari perspektif sastra dan ideologi, dan kedua dari perspektif pasca kolonial.

Pada akhir presentasi, Wahyudi Akmaliyah menyampaikan setidaknya jika ingin melakukan studi tentang Islam dan budaya pop kaitannya dengan sastra, ada beberapa lanskap yang dibangun melalui adanya referensi singkat; Islam, Musik and Popular Arts, Identify, commodification and Spiritual Economy, Islamic literature and Print Media, Film and Television and Islam and social media

Sebagai penutup, Arif Rokhman juga menyampaikan bahwa cara melihat karya sastra atau budaya adalah dari perspektif; dari konteks penjajah dan dijajah yang menimbulkan perspektif baru yang disebut sastra atau budaya kolonial; mencari jejak-jejak budaya negara yang dijajah dan penjajahnya. Kritik sastra Islam itu munculnya dari pasca kolonial. Kritik sastra Islam internasional dapat dilihat dengan dua cara, pertama dari perspektif sastra dan ideologi dan kedua dari perspektif pasca kolonial.