Nestapa Sang Raja: Pementasan Teater Pandora Angkatan 2022

Sebuah pementasan teater Pandora bertajuk Nestapa Sang Raja telah diselenggarakan pada Kamis, 5 September 2024 di Gedung Pementasan Taman Budaya Yogyakarta. Pementasan teater ini digalakkan kembali setelah vakum dua tahun sebelumnya dari dunia teater. Sejak pandemi covid, teater Pandora mulai merambah ke dunia perfilman hingga tahun 2023 kemarin dan kembali ke dunia teater pada tahun ini.

Dalam pementasan yang dilakukan selama kurang lebih dua jam ini, mengisahkan seorang Raja yang sedih meratapi nasibnya akibat perbuatannya sendiri. Ia yang haus akan pujian dan cinta terbuai oleh cinta anaknya yang semu. Suatu hari, sang Raja mengumpulkan anaknya dan menguji seberapa cinta mereka terhadapnya melalui kata-kata yang manis. Anak pertama dan kedua berhasil mendapat hati sang Raja hingga mereka mendapat warisan masing-masing. Namun, anak terakhir sang Raja, yang dibanggakan selalu olehnya, tidak bisa memenuhi ekspektasi sang Raja melalui perkataannya. Meskipun begitu, anak terakhir ini berani bersumpah bahwa ia sangat menyayangi ayahnya, tetapi ayahnya menolaknya.

Singkat cerita, sang ayah menyesal dan kehilangan semua harta, kekuasaan yang ia miliki dahulu. Anak pertama dan kedua tadi melupakan kata-kata cinta kepada ayahnya dan enggan merawat ayahnya yang sudah tua itu. Perjanjian Sang Raja yang boleh membawa prajurit berjumlah 100 dengan mereka dilanggar hingga sang raja kehilangan orang kepercayaannya. Pada akhirnya, anak yg terakhir itulah yang peduli dan mau merawat ayahnya yang sudah hampir gila di tengah hutan. Tidak sampai disitu, pada akhir cerita sang Raja kehilangan ketiga anaknya dan membunuh dirinya sendiri dengan menembakkan peluru di atas kepalanya.

Teater Pandora selalu mengadaptasi kisah atau cerita dari sastrawan Inggris yang kemudian diterjemahkan ke bahasa Indonesia. Mahasiswa dituntut untuk kreatif membedah naskah lama, merealisasikan cerita tersebut dengan budaya Indonesia dan menyiapkan penampilan sebaik mungkin. Kegiatan ini menjadi program unggulan prodi Sastra Inggris dan selalu mendapat antusiasme para penggemarnya. (Anis Chilyatunnisa)