Kuliah Umum Prodi Sastra Inggris Fakultas Adab dan Ilmu Budaya UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

Pada hari Kamis, 19 Oktober 2017, Prodi Sastra Inggris, Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, menyelenggarakan acara kuliah umum di Gedung Prof. R.H.A. Soenarjo, SH., Lt.1 UIN Sunan Kalijaga. Acara kuliah umum kali ini mendatangkan dua pembicara sekaligus: Dr. Katrin Bandel, dosen berkebangsaan Jerman yang mengajar program magister di Universitas Sanata Dharma, sekaligus seorang sastrawan dan seniman dan Prof. David Reeve, Ph.D., guru besar di University of New South Wales, Australia. Acara dimulai pada pukul 08.30 WIB yang dibuka dengan penampilan seni dari perwakilan mahasiswa Prodi Sastra Inggris, dan dilanjutkan dengan sambutan Ketua Prodi, Dr. Ubaidillah, M.Hum, dan Dekan Fakultas Adab dan Ilmu Budaya, yang pada kesempatan ini diwakili oleh Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. Maharsi, M.Hum. Beliau menyampaikan bahwa pemilihan kedua narasumber pada acara kuliah umum tersebut memang luar biasa. Beliau berharap semoga para mahasiswa bisa menjadikan kedua narasumber sebagai tauladan dan bisa memanfaatkan pengalaman mereka untuk meningkatkan dan memperluas wawasan akademik.
Sesi pertama diisi oleh pembicara Dr. Katrin Bandel dengan moderator Danial Hidayatullah, M.Hum dengan tema Seksualitas dan Agama dalam Sastra Indonesia Kontemporer: Mencari Perspektif Alternatif. Pada sesi pertama ini, Dr. Katrin Bandel membahas tentang bagaimana seks dan agama sebagai trending topics dalam fiksi Indonesia kontemporer (pasca reformasi), bukan dalam hal jumlah, tapi karya yang ramai dibicarakan di publik. Karya-karya tersebut terbagi dalam dua tema, yakni karya dengan pesan pembebasan seksual dan fiksi islami, yang membawa pesan dakwah. Katrin banyak berkarya dengan fokus kritik sastra terutama sekali terhadap wacana “pembebasan seksual”. Beliau juga menekankan perlunya pengangkatan topik yang termarjinalkan. Dari beberapa buku yang dijadikan contoh dalam pembahasan, Dr. Katrin Bandel menyimpulkan bahwa masyarakat pedesaan digambarkan sebagai yang kerap terjebak di tengah sekian masalah pelik,yang beragam tergantung konteks lokal. Karya-karya tersebut mencoba merepresentasikan kompleksitas tersebut dengan realistis,tanpa menawarkan sebuah penilaian yang hitam-putih. Institusi agama serta sebagian praktek agama cenderung disorot kritis. Tokoh digambarkan menemukan makna kehidupan bukan lewat institusi, tapi dalam spiritualitas pribadi, kegiatan positif dan dalam tokoh unik tanpa status sosial tinggi.
Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab dan diakhiri dengan foto bersama. Sebelum sesi kedua dimulai, acara diselingi dengan penampilan musik dari perwakilan mahasiswa Sastra Inggris. Sesi kedua dimulai sekitar pukul 11.00 WIB dengan pembicara kedua adalah Prof. David Reeve, dengan moderator Dr. Witriani, M.Hum. Prof. Reeve membahas tema Transports of Delights: Bus/Angkot di Minangkabau, Budaya Populer dan Nilai Populer. Dalam presentasinya, Prof. Reeve mengungkapkan hasil penelitiannya mengenai keberadaan transportasi bus dan angkot di Minangkabau yang memiliki kearifan lokal tersendiri di mana bus dan angkot di sana memiliki tampilan yang berbeda. Angkot dan bus di daerah Minangkabau memiliki nama dan dekorasi yang meriah. Namun keberadaan alat transportasi tersebut sekarang sudah berkurang dengan adanya TransPadang, kredit murah motor, dan terlebih dengan adanya fenomena transportasi online. Kearifan lokal pada bus dan angkot tersebut terancam. Pembicara menutup presentasi dengan menyampaikan ungkapan yang menarik, bahwa teknologi selalu menang. Acara dilanjutkan dengan sesi tanya jawab di mana pembicara membagikan tiga buah buku karangan beliau kepada tiga penanya terbaik. Kuliah umum berakhir pada pukul 12.30 WIB dan ditutup dengan pemberian souvenir kepada pembicara dan foto bersama.