Workshop Literature Night HMPS-SI

Himpunan Mahasiswa Program Studi Sastra Inggris (HMPS-SI) telah menggelar acara Workshop Seni dan Sastra yang bertajuk "Literature as National Identity". Mengutip dari sambutan ketua panitia, "Workshop ini bertujuan untuk memperkenalkan seni pertunjukan, khususnya teater kepada mahasiswa Sastra Inggris maupun mahasiswa dari prodi lain dan juga mengupas hal-hal kepenulisan dalam teater itu sendiri (kepenulisan naskah)". Workshop kali ini dibuka oleh Dr. Sujadi, M.A. sekalu Wakil Dekan III bagian kemahasiswaan dan kerjasama yang hadir secara virtual. Beliau berpesan agar para mahasiswa yang mengikuti workshop dapat secara aktif berdialog dengan pemateri dan beliau harap workshop dapat berjalan lancar hingga paripurna.

Dalam workshop kali ini, HMPS-SI menghadirkan Mathori Brilyan, S.Sn. yang sudah sangat berpengalaman dalam bidang teater dan perfilman. Hal ini dibuktikan dengan pengalamannya yang telah menjadi sutradara, astrada maupun pembicara dalam acara Kominfo. Beliau juga pernah mengawal kegiatan teater Pandora saat hendak mengangkat adaptasi Macbeth. "Hal terpenting dari sebuah pementasan adalah prosesnya. Tidak ada hal yang bisa diperoleh secara instan. Sebagai contoh seorang komika, dia mau stand-up 5 menit, ia harus memikirkan gimana caranya biar penontonnya tertawa, harus nulis naskahnya dulu, harus riset yang itu bisa memakan waktu berhari-hari, bahkan ada juga yang sampai berminggu-minggu, cuma buat 5 menit!" Tegas kak Brili dalam penyampaian materinya. Beliau meyakinkan para mahasiswa Sastra Inggris yang sedang mempersiapkan teater dan produksi film.

Selain kak Brily, HMPS-SI juga menghadirkan kak Muhammad Ramdhan, S.Sn. yang pernah menjadi aktor dalam film "Jejak langkah 2 Ulama" dan telah menulis beberapa naskah film maupun teater. Kak Ramdhan mengupas tuntas perihal penulisan naskah; dari penentuan tema, dialog, hingga penentuan klimaks yang tepat. Dalam penyampaiannya, kak Ramdhan menyatakan jangan sampai salah dalam menentukan tema, karena tema merupakan ciri yang bisa menggambarkan tujuan teater maupun film itu dibuat. Ucapan tersebut diharapkan menjadi pemicu agar para mahasiswa lebih cermat dalam menentukan tema pementasan yang akan dilaksanakan kedepannya.

Selain beberapa hal yang telah disebutkan di atas, pemateri benar-benar mengupas tuntas perihal pementasan dan penulisan naskah. Hal tersebut menguatkan keyakinan para panitia workshop untuk mengadakan rancangan tindak lanjut dari workshop kali ini dengan menyelenggarakan panggung pentas seni berupa teater. Dalam teater tersebut, panitia menyatakan akan mengundang partisipasidari peserta workshop yang berminat dan sudah mempersiapkan diri untuk mengikuti teater tersebut. Usai workshop ditutup, terlihat beberapa peserta yang menghampiri pemateri untuk berdiskusi terkait rancangan tindak lanjutnya pada 20 Juni 2022.